
setiap hari, tentu saja suatu waktu akan busuk. Sampah dari tempat
sampah tersebut haruslah dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir
atau diambil oleh mobil pengangkut sampah.
Kadang bila sampah itu masih bisa ditekan-tekan, kita menekan-nekan
sampah itu biar padat ke bawah. Kita menginjak-injak biar kita bisa memasukkan sampah baru ke tempat sampah kita. Tanpa sadar, bahwa sampah yang berada di bawah sudah membusuk!
Pikiran kita tanpa kita sadari menjadi seperti tempat sampah tersebut..
Kita memasukkan sampah dan berulangkali memasukkan sampah dengan menekan sampah-sampah yang di bawah sampai padat dan benar-benar padat..
Hypnoterapi dengan membikin Anchor bukanlah subconscious cleansing... dengan di- hypnotis dan masuk dalam keadaan trans juga bukanlah subconscious cleansing. Keadaan-keadaan itu kita sedang membuat mainan baru bagi pikiran. Pikiran sampah yang bergejolak sedang ditenangkan dan membuat mainan baru sehingga kita lupa dengan pikiran yang bergejolak tersebut.
Subconscious cleansing? Apa gunanya?
Hampir semua dari kita ingin pikiran kita tenang, punya jiwa yang tenang dan hati yang jernih. Tetapi tenang itu tidak sama dengan menenang-nenangkan diri. Sabar itu tidak sama dengan menyabar-nyabarkan diri.
Yang terjadi selama ini adalah kita memanipulasi pikiran kita sendiri untuk menjadi sabar, sedangkan kekacauan mengendap jauh di bawah sadar. Memang tidak kelihatan dalam waktu dekat, bahkan bisa tahunan mengendapnya. Semakin mahir sang manipulator untuk memanipulasi pikiran, semakin mahir sang peng-hypnotis untuk mengendapkan kekacauan di jauh bawah sadar sana..... kita tidak terasa dan 'merasa' bahwa kita sudah menjadi tenang dan 'merasa' pikiran kita tidak bergejolak..... kita sebenarnya hanya'merasa'.....
Dimana kekacauan itu? Dimana gejolak itu? Dimana sampah-sampah itu?
Mereka semua masih ada dan mengendap di bawah sadar manusia.....
Subconscious cleansing adalah sebuah kegiatan membuang sampah bawah sadar yang tidak berguna dengan cara melakukan tindakan dengan active mengeluarkan emosi-emosi yang 'terarah'.
Salah satunya adalah metode yang dipopulerkan oleh Osho, seorang guru spiritual yang dikenal ahli psikoanalisa ( http://www.osho.com ). Serangkaian teknik dari Osho ini adalah sebagian besar adalah subconscious cleansing. Karena menurut Osho, sebelum kita tenang dan sampah pikiran habis, kita belum 'layak' untuk belajar hal-hal baru. Sayangnya buku-buku dari Osho ini tidak bisa ditemukan di Indonesia karena bahasanya yang terkenal sangat vulgar. Saya mengoleksi tulisan Osho dari pencarian saya di toko buku Melbourne dan Sydney Austalia.
Subconscious cleansing tentu saja akan membuat kita menjadi kreatif dan inspiratif karena akan dengan mudah menerima ide-ide dari semesta. Metode dari Osho ini bernama 'Gibberish' meditation.
Sederhana sebetulnya.
Mau mencoba?
Metode ini adalah metode 'mengoceh'. Silahkan mengoceh dengan kalimat yang tidak boleh putus selama 30 menit. Tetapi dengan syarat, yaitu mengoceh dengan bahasa yang tidak kita ketahui. Kalau kita bisa bahasa Indonesia dan Inggris, kita tidak boleh mengoceh dengan bahasa tersebut. Unik bukan?
1 comment:
serius gak ngerti !!
substansi nya pengedapan sampah,sejatinya bisa dihindari dengan mempercepat proses pengolahan dengan pemilahan sampah,pengelolaan kembali menjadi kompos,hehe....
yoda lah,kalo terapinya cm ngoceh si gampang,kan kita suka telp"an berjam-jam.
ya gak?
Post a Comment